Psikologi Perkembangan, Ciputat: Press Group Desmita, 2007. Islam dan Psikologi, Jakarta: Raja Grafindo Persada Hurlock, Elizabeth. 74 Aspirasi Vol.pdf.gov/Drugs. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN, Desmita Rp 52.000 psikologi perkembangan anak psikologi perkembangan peserta psikologi perkembangan peserta didik buku psikologi perkembangan psikologi perkembangan anak remaja.
Didalam buku ini, mengandung sebuah pembelajaran terhadap guru maupun orang tua agar mampu mengenal dan memahami tingkat perkembangan peserta didik sesuai dengan masa usia dari SD, SMP dan SMA. Hal ini penting dikarenakan tiap tingkatan pendidikan memiliki masalah psikologi khusus yang penanganannya juga memiliki karakteristik tersendiri. Memudahkan pembelajaran bagi murid adalah tugas utama guru. Untuk itu, guru tidak saja dituntut membuat suasana pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan, tetapi juga harus mampu menciptakan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi psikologis masing-masing murid. Di sini, guru hendaknya benar-benar mengetahui psikologi perkembangan tiap anak didik yang menjadi subjek sekaligus objek pendidikan. Bab I buku ini menyajikan makna psikologi perkembangan peserta didik dengan memeberikan pengertian, tujuan dan manfaat psikologi perkembangan peserta didik. Adapun pengertian psikologi perkembangan peserta didik adalah bidang kajian psikologi perkembangan yang secara khusus mempelajari aspek – aspek perkembangan individu yang berada pada tahap usia sekolah dasar dan menengah dengan salah satu tujuannya adalah memberikan, mengukur dan menerangkan perubahan dalam tingkah laku serta kemampuan yang sedang berkembang sesuai dengan tingkat usia dan yang mempunyai ciri – ciri universal, dalam artian yang berlaku bagi anak anak dimana saja dan dalam lingkungan sosial-budaya mana saja.
Manfaat mempelajari perkembangan peserta didik salah satunya adalah dengan pengetahuan tentang perkembangan peserta didik, seorang guru atau orang tua dapat memberikan harapan yang realistis terhadap anak dan remaja. Ini penting dikarenakan jika terlalu banyak yang diharapkan pada anak usia tertentu, anak mungkin akan mengembangkan perasaan tidak amampu jika ia tidak mencapai standar yang ditetapkan oleh guru, maksudnya agar orang tua dan guru mampu memahami kekhasan setiap anak dengan tingkat perkembangan psikologi yang dimiliki masing – masing individu. Bab II membahas beberapa konsep dasar perkembagan peserta didik.
Didalam perkembangan peserta didik, terdapat beberapa konsep dasar perkembangan peserta didik antara lain hakikat perkembangan yang meliputi beberapa aspek antara lain perkembangan. Perkembangan tidak terbatas kepada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar. Melainkan didalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang berlangsung secara terus menerus dan bersifat tetap dari fungsi fungsi jasmaniah dan rohaniah, yang dimiliki individu menuju ke tahap kematangan melalui pertumbuhan pemasakan dan belajar.
Pertumbuhan sebagai konsep perkembangan merujuk kepada perubahan yang bersifat kuantitatif. Hakikat perkembangan mencakup juga kematangan yang sebenarnya merupakan suatu potensiyang dibawa oleh individu sejak lahir, timbul dan bersatu dengan pembawaannya serta turut mengatur pola perkembangan tingkah laku individu. Perkembangan mengandung perubahan, tetapi bukan berarti perkembangan. Perubahan didalam perkembangan bertujuan untuk memungkinkan orang menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana ia hidup. Konsep dasar yang ketiga adalah factor – factor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik antara lain dari dalam individu antara lain bakat atau pembawaan, sifat – sifat keturunan, dorongan dan instink.
Factor dari luar individu antar lain makanan, iklim, kebudayaan, ekonomi, serta kedudukan anak dalam lingkungan keluarga. Dari factor umum yang sering terjadi berasal dari intelegensi, jenis kelamin, kelenjar gondok, kesehatan dan ras. Konsep dasar yang keempat dan kelima adalah gambaran umum tentang aspek – aspek perkembangan peserta didik berupa fisik, kognitif dan psikososial. Yang terakhir adalah karakteristik umum perkembangan peserta didik yang terbagi menjadi karakter usia SD, SMP dan SMA. Adapun teori – teori tentang hakikat peserta didik adalah teori psikodonomika (Sigmun Freud), teori behaviouristik (John B. Watson), teori humanistic (Carla Rogers dan Abraham Maslow) dan terakhir teori psikologi transpersonal ( S.I.
Shapiro dan Denise H. Pemahaman peserta didik sebagai makhluk individual juga berperan dalam memahami variasi individual peserta didik ditambah dengan pemahaman perbedaan peserta didik meliputi perbedaan fisik-motorik, inteligensi, kecakapan bahasa, dan psikologis. Barulah kemudian dijelaskan pemahaman tentang karakteristik masing masing individu beserta pengaruhnya terhadap pendidikan. Kebutuhan dasar manusia akan membawa motivasi untuk manusia mememnuhi kebutuhan dirinya.
Motivasi tersebut menurut Maslow dibedakan menjadi 2 kategori yaitu motif kekurangan (deficit motive) dan motif untuk pertumbuhan (metaneeds). Kebutuhan - kebutuhan manusia itu juga mendasari kebutuhan peserta didik dan implikasinya terhadap pendidikan diantaranya kebutuhan jasmaniah, rasa aman, kasih saying, penghargaan, rasa bebas, dimana rasa sukses. Dari kebutuhan - kebutuhan peserta didik tersebut, pendidik atau guru wajib memperhatikan kesemuanya dikarenakan pengamatan hal tersebut akan menunjang pembelajaran disekolah. Perubahan fisik, proporsi tubuh serta kematangan seksual berdampak pada perkembangan fisik yang berpengaruh kepada psikologis peserta didk. Ditambah dengan perkembangan motorik anak usia sekolah yang cenderung cepat sehingga bepengaruh terhadap karakter peserta didik.
Peserta didik pada usia sekolah berada didalam masa pubertas yaitu tahapan menuju tingkat kedewasaan. Pada masa ini peserta didik akan dibimbing dan ditempa dengan berbagai pengalaman untuk membentuk individu dengan tingkat perkembangan fisik dan perkembangan mental yang cukup untuk dikatakan dewasa. Perkembangan fisik sendiri masih menjadi perdebatan tentang isu nature atau nurture. Disinilah ahli berdebat tentang factor dominan perkembangan apakh dikarenakan gen yang didapat dari orang tua yang diwariskan kepada dirinya atau dikarenakan pengaruh lingkungan tempat peserta didik tumbuh dan berkembang. Namun terdapat sebuah generalisasi bahwa kedua isu mendapat peran yang penting karena implikasinya terhadap pendidikan. Guru harus menyikapi beberapa hal dalam perkembangan yaitu memahami dan menghargai perbedaan individual anak, menyadari bahwa sebenarnya factor lingkungan sangat mempengaruhi setiap aspek perkembangan dan mendorong siswa menentukan pilihan sendiri untuk meningkatkan pertumbuhan.
Selain perkembangan fisik, perkembangan otak sebagai pusat sentral segala aktivitas di tubuh manusia juga harus mendapat perhatian. Otak adalah pengatur segala aktivitas sadar maupun non sadar tubuh yang mulai berkembang sejak dimasa kehamilan. Untuk itulah perkembangan otak sudah mulai harus diperhatikan oleh orang tua sejak masa kehamilan. Dalam implikasinya terhadap pendidikan, seorang guru dituntut untuk tidak menjejalkan secara paksa pengetahuan kedalam otak peserta. Cara tersebut justru akan mematikan kecerdasan otak. Dengan pendekatan yang lembut dengan metode yang lebih menitikberatkan melatih kemampuan otak untuk berpikir keratif menggali pengetahuan sendiri dengan bimbingan guru secara perlahan tentunya akan lebih baik. Teori Piaget sendiri mempunyai kelemahan yaitu tidak memperhatikan perbedaan atau variasi individual pada anak dalam pendeskripsian tahapan perkembangan peserta didik.
Didalam penelitian ditemukan bahwa tidak semua remaja pada tahap operasional formal mampu menggunakan pemikiran tersebut yang didasari pada akumulasi pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh remaja di masa hidupnya. Termasuk kedalamnya adalah perkembangan aspek kognitif yaitu perkembangan persepsi, perkembangan atensi (perhatian). Bab VIII membahas perkembangan keterampilan kognitif meliputi kemampuan metakognitif yang diartikan sebagai proses kognisi atau, pengetahuan tentang pikiran dan cara kerjanya. Dalam keterampilan kognitif terdapat strategi kognitif yang merupakan kecakapan penting yang harus dimiliki peserta didik.
Strategi kognitif adalah kemampuan internal yang terorgnaisasi yang dapat membantu siswa dalam proses belajar, proses berpikir, memecahkan masalah dan mengambil keputusan. Ada beberapa jenis stratgei kognitif antara lain. Terdapat sebuah ide baru didalam psikologi perkembangan dan pendidikan yaitu Gaya Kognitif. Gaya kognitif adalah bagian dari gaya belajar, yakni sifat sifat fisiologis, kognitif dan afektif yang relative tetap, yang menggambarkan peserta didik dalam menerima, berinteraksi dan merespons lingkungan belajar atau semacam kecenderungan umum, sengaja atau tidak, dalam memproses informasi dengan menggunakan cara tertentu. Tipe gaya kogniitif sendiri dua yaitu Gaya Impulsif fan Reflektif, gaya Field Dependence dan independence.
Pemikiran kritis siswa juga mulai tumbuh di masa sekolah dengan mulai berpikir logis, reflektif dan produktif yang diaplikasikan dalam situasi tertentu. Karakteristik dari pikiran kritis ini adalah kemampuan untuk menarik kesimpulan, kemampuan untuk mengidentifikasi asumsi, kemampuan berpikir secara deduktif, kemampuan untuk membuat interpretasi yang logis, dan kemampuan untuk mengevaluasi mana argumentasi yang kuat fan tidak. Kemampuan ini berperan sangat penting dalam pendidikan dimana disinilah diasah kemampuan menganalisa suatu problematika sesuai dengan pandangan hidupnya. Bab XII membahas perkembangan hubungan interpersonal peserta didik yang diartikan sebagai hubungan antar pribadi. Peserta didik sebagai pribadi yang unik adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial.
Sebagai makhluk sosial, peserta didik senantiasa melakukan interaksi sosial dengan orang lain. Interaksi sosial jadi factor utama dalam hubungan interpersonal antara dua orang atau lebih yang saling mempengaruhi.
Menurut Knapp (1984), interaksi sosial dapat menyebabkan seseorang menjadi dekat dan merasakan kebersamaan, namun sebaliknya dapat pula membuat orang menjadi jauh dan tersisih dari suatu hubungan. Perkembangan spiritual beperan dalam sebuah perkembangan peserta didik. Dalam psikologi kontemporer, psikologi humanistic dan psikologi trans personal mempunyai perhatian yang mendalam terhadap spiritualitas.
Termasuk dimensi dimensi spiritualitas antara lain meaning, relationship, misteri, konsep tentang ketuhanan, pengalaman, perbuatan atau permainan dan integrasi. Dengan dimensi tersebut terdapat karakter perkembangan spiritualits.
Ada teori perkembangan spiritual fowler, menjelaskan tentang perbedaan perkembangan spiritualitas anak usia sekolah dengan remaja dann implikasinya terhadap pendidikan. Bab XV adalah problem stress dalam perkembangan peserta didik mencakup fenomena stress yang kerap melanda peserta didik diakibatkan tuntutan fisik, tuntutan tugas, tuntutan peran dan tuntutan interpersonal.
![Buku Psikologi Perkembangan Desmita Pdf Buku Psikologi Perkembangan Desmita Pdf](/uploads/1/2/5/4/125457849/350332460.jpg)
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi stress pada peserta didik adalah dengan menciptakan iklim sekolah yang kondusif, melaksanakan program pelatihan penanggulangan stress dan mengembang resiliensi peserta didik. Mengapa perlu, ini dikarenakan dampak yang ditimbulkan sangat besar antara lain terjadi penentangan terhadap guru, anak merasa cemas di sekolah, dan menggangu prestasi belajar siswa.
Besar file: 11,05Mb Deskripsi: merupakan suatu disiplin ilmu yang dalam waktu bersamaan menempatkan manusia pada dua posisi sekaligus: sebagai subjek dan sebagai objek. Sebagai subjek manusia menjadi pelaku aktif pembelajaran. Tapi di sisi lain segala aspek kehidupan manusia itu menjadi objek yang dipelajari oleh manusia itu sendiri. Mengungkap misteri kehidupan, menyangkut tumbuhkembangnya aspek fisik dan psikis mulai dari fase konsepsi hingga kehidupan itu berakhir. Dalam buku ini diuraikan hal ihwal tentang perkembangan manusia dari awal kehidupan sampai kehidupan itu berakhir.
Ini penting, agar manusia dalam berinteraksi sesuai dengan tahap perkembangan kehidupannya. Yang membuat buku ini punya nilai lebih bukan saja analisisnya yang mendalam tapi juga disajikan secara komprehensif. Lebih dari itu lengkapnya referensi yang digunakan memungkinkan teori-teori mutakhir dapat disertakan di sini.